Bank Mandiri Kucurkan Kredit Rp1,2 Triliun Pada Kereta Api Indonesia

By Admin


nusakini.com - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mengucurkan kredit sebesar Rp1,2 triliun kepada PT Kereta Api Indonesia (Persero). Kredit dengan skema pinjaman transaksi khusus itu rencananya digunakan untuk pengembangan jalur double track Sumatra Selatan, dari Area Pertambangan Bukit Asam di Tanjung Enim Baru ke Tarahan, Lampung.

Senior EVP Corporate Banking Bank Mandiri Alexandra Askandar mengungkapkan, sinergi antar kedua perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut merupakan bentuk dukungan BUMN terhadap proyek infrastruktur pemerintah, terutama proyek-proyek strategis nasional. 

"Kami berkomitmen untuk terus mendukung proyek-proyek strategis nasional. Pengembangan jalur double track Sumatera Selatan ini sangat penting, karena dapat mempercepat pengiriman batu bara dari PTBA ke PLTU Tarahan dan PLTU Suralaya," ujarnya usai menandatangani Perjanjian PTK di Plaza Mandiri, Selasa (27/2/2016). 

Diharapkan, pinjaman transaksi khusus yang bertenor 10 tahun ini dapat mempercepat pengadaan sejumlah infrastruktur. Percepatan pembangunan infrastruktur diyakini bisa menjadi stimulus untuk mengerek pertumbuhan ekonomi yang selanjutnya berakhir pada terciptanya kemandirian ekonomi Indonesia.

Penandatangan kesepakatan ini dihadiri oleh Senior EVP Corporate Banking Bank Mandiri Alexandra Askandar dan Direktur Keuangan KAI Didiek Hartantyo.  

Asal tahu saja, bank pelat merah nomor wahid ini membukukan komitmen pembiayaan sektor perkeretaapian sebesar Rp4,8 triliun hingga Desember 2016 ini. Sementara, komitmen pembiayaan perseroan di sektor infrastruktur tumbuh 53 persen, yaitu sebesar Rp96,9 triliun secara tahunan (year on year/yoy). 

Apabila dirinci, pembiayaan proyek-proyek di sektor transportasi mencapai Rp37,1 triliun dan proyek pembangkit tenaga listrik sebesar Rp32,1 triliun.  

"Bank Mandiri akan terus memperkuat posisinya sebagai bank pembiayaan korporasi. Kredit korporasi sampai kuartal III 2016 tercatat sebesar Rp212,4 triliun atau tumbuh 14,3 persen yoy", pungkas Alexandra. (p/mk)